Seni Mengkritik Tanpa Menyakiti


Mungkin di antara teman2 memiliki masalah yang ingin disampaikan kepada teman atau kerabat yang lainnya, entah itu kebiasaan buruknya, sikapnya ataupun hal jelek lainnya. Namun kerap kali susah untuk menyampaikannya.
Kritik sering kali meninggalkan rasa tidak enak, baik si pemberi kritik ataupun penerimanya. Itulah sebabnya kritik harus disampaikan dengan cara efektif agar tidak menjadi ajang pelampiasaan ego si pengritik, atau malah melukai perasaan si penerima kritik.
Seni penyampaian kritik yang benar hendaknya berupa kritik yang membangun untuk menolong orang yang di kritik.

Here we go~
7 hal yang harus di perhatikan saat menyampaikan kritik :

#01. Berdua Saja
Hindarkan mengkritik sseorang di depan umum. Bahkan, usahakan tidak mengatakan kritikan tersebut bila ada satu saja orang lain di sekitar situ yang mungkin bisa mendengarkannya.
Karena hal itu bisa melukai ego orang yang anda keritik. Padahal kalau Anda ingin kritikan itu berhasil, jangan membuat ego orang yang anda kritik melawan. Prinsipnya, kritiklah seseorang di punggung umum, dan sampaikan pujian di muka umum.

#02. Awali dengan Pujian
Kata-kata manis dalam bentuk pujian mempunyai pengaruh dalam menciptakan suasana yang bersahabat. Ini akan membuat orang yang akan di kritik merasa senang dan mengendorkan pertahanan dirinya. Pujian membuka pikiran orang terhadap kritik yang diberikan.

#03. Nothing's Personal
Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Dengan begitu, Anda tak hanya menjaga perasaan orang yang Anda kritik, tapi juga menyelamatkan egonya. Selain mengarahkan kritik Anda pada perbuatannya, pada saat yang sama anda bisa memberi pujian dan menguatkan egonya. Anda bisa mengatakan, "Saya tahu dari pengalaman yang lalu bahwa kesalahan ini tidak biasa terjadi dalam diri Anda".

#04. Berikan Jawabannya
Ketika Anda memberi tahu orang lain tentang kesalahannya, Anda pun berkewajiban memberi tahu cara melakukan yang benar. Penekanan dari kritik Anda sesungguhnya bukan pada kesalahannya, tapi pada cara memperbaikinya dan menghindari kesalahan itu terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar dari orang yang dikritik adalah "Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari saya".

#05. Jangan Menuntut
Anda akan mendapat kerja sama lebih besar dengan cara meminta daripada menuntut orang yang anda kritik. Kalimat, "Bersediakah Anda memperbaikinya?" jauh lebih terdengar lebih enak ditelinga dan tak menimbulkan rasa kesal, ketimbang Anda mengatakan, "Kerjakan sekali lagi dan kali ini saya ingin Anda mengerjakannya dengan Benar!!". Anda akan mendapatkan banyak hal positif jika merangsang keinginan orang yang Anda kritik untuk berubah, daripada mengeluarkan perintah agar dia berubah.

#06. Tak Perlu Merembet
Meminta perhatian atas suatu kesalahan hanya dapat dibenarkan satu kali. Maksudnya, kritiklah sekali saja. Dua kali tidak perlu, tiga kali sudah menganggu. Ingatlah tujuan Anda mengkritik adalah untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk memenangkan pertarungan ego. Bila anda tergoda untuk mengungkit-ungkit masalah lama atau kesalahan yang sudah lewat, ingatlah bahwa cara yang Anda lakukan tidak efektif.

#07. Cara Bersahabat
Persoalan belum tuntas jika belum diselesaikan dengan baik dan dengan cara bersahabat. Jangan biarkan persoalan menggantung dan baru di bahas lagi di kemudian hari. Selesaikanlah. Akhirilah dengan pernyataan, "OK, sepertinya kita bisa ya, mengatasi persoalan ini. Anda pasti bisa dan saya pasti membantu". atau "Saya tahu saya bisa mengandalkan Anda". Inilah aturan penting dari tujuh poin tadi.


Sumber : Majalah Harmoni


0 komentar:

Posting Komentar